Sabtu, 27 Desember 2008

Hasil Karya Fotography Pertamaku



Foto ini tampaknya foto usang.....
Di potret di Jl Siku-Dangku, Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, kisaran tahun 1990 lalu....
Mungkin orang akan bilang ini foto biasa yang tidak ada karya seninya...
Namun bagi ku ini hasil karya fotography pertamaku...
Kami sekeluarga ada tujuh bersaudara .........
Foto di atas adalah foto keluarga saya saat mau ke desa Dangku untuk mengunjungi Nyai kami Nurul Huda ......

Mulai dari kiri ke kanan : Khioriah YS SAg (anak kedua), Deki Zulkarnain (anak ke empat), Ilmi Fadhillah AMd Kom (anak bungsu ke tujuh), Husnaini (anak pertama), Yustini SP (anak kelima) dan Huzaimah SE Ak (anak ketiga)..

Kalau diperhatikan mungkin kalian akan bertanya dimana fotoku???
Nah aku saat itu sebagai fotografer yang mengambil gambar di atas.
Masa tahun 1990-an itu foto masih analog yang menggunakan klise..
Belum ada kamera digital seperti era 2000-an...
Umurku waktu itu kira-kira 8-9 tahun, tapi saat itu senangnya luar biasa dipercaya mengambil gambar dari kamera besar yang kami miliki....

Jumat, 26 Desember 2008

Taj Mahal -- Bukti Cinta Sejati


Sebenarnya Taj Mahal hanya sebuah monumen. Dibangun selama 22 tahun oleh Shah Jehan sebagai musoleum untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Sebuah arsitektur atas nama cinta yang menjadi satu bangunan terindah di dunia.

Seusai dengan maksudnya, bangunan itu pun disebut sebagai Taj Mahal. Letaknya di Agra, India kawasan Uttar Paradesh. Persis di tepian Sungai Yamuna. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Dibangun dengan presisi, emosi, seni arsitektur mengagumkan.

Bangunan itu berawal dari sebuah janji. Berpangkal dari tahun 1631, saat Mumtaz Mahal terbaring sekarat di sisi suaminya Shah Jehan, setelah melahirkan anak ke-14 bagi sang raja. Perempuan itu menagih empat janji dari sang raja. Pertama memohon dibangunya sebuah Taj, kedua memintanya tidak kimpoi lagi, ketiga menuntut perlakuan baik suaminya pada anak-anak mereka, dan terakhir memintanya untuk mengunjungi makamnya secara teratur. Tak lama kemudian Mumtaz mahal pun meninggal.

Shah Jehan sangat terpukul dengan kematian istrinya, namun ia segera mewujudkan janji bagi sang istri tercinta. Maka ia memerintahkan pembangunan sebuah Taj pada 1631. Selama 2 tahun Shah Jehan mengurung diri dan berkabung. Lantas pada 1633, ia akhirnya menekankan pembangunan sebuah makam bagi istrinya di dalam bangunan yang sedang dikerjakan itu.

Lambang Cinta
Mengapa disebut lambang cinta? Mari kita mundur ke tahun yang lebih awal. Shah Jehan, awalnya bernama Khurrum Shihab-ud-din Muhammad, merupakan pangeran dari Dinasti Mughal. Ia lahir dari 1592 di Lahore, dan menjadi putra ketiga yang paling disayang kaisar Jahangir. Ia diplot sang kaisar untuk menggantikannya kelak, dan ia pun dididik secara khusus termasuk dalam bidang budaya, pengetahuan, dan seni beladiri serta kemiliteran.

Di usia 16 tahun ia mengejutkan ayahnya dengan desain markasnya di dalam benteng Kabul dan mendesain ulang benteng Agra, setelah diberi wewenang oleh sang ayah untuk memimpin sejumlah pasukan. Ia kemudian menikah dengan Akbarabadi Mahal menyusul istri kedua Kandahari Mahal. Tetapi cinta sejati justru berkembang saat ia jatuh hati pada gadis belia 14 tahun Arjumand Banu Begum, cucu bangsawan Persia.

Ia terpaksa menunggu selama lima tahun sebelum diizinkan menikahi gadis menawan itu pada 1612. Dan seusai pesta pernikahan yang megah itu, istri ketiganya itu diberi julukan Mumtaz Mahal Begum. Mumtaz Mahal justru menjadi istri yang paling disayang dan dimanjakannya. Begitupun sang istri ini selalu menemaninya dalam setiap penugasan ke luar daerah. Setia menemani di dalam istana, maupun di tenda-tenda dalam perjalanan sang pangeran. Cinta kedua anak manusia ini memang sangat romantis, intim, dan harmonis.

Dalam misi tempur dari sang ayah, pada 1617, Khurram berkat dampingan Mumtaz, berhasil menaklukkan Lodi di Decan, serta mengamankan wilayah perbatasan selatan kerjaan dinasti Mughal. Untuk itu ia dianugerahi gelar “Shah Jehan Bahadur” oleh sang ayah. Gelar yang memastikannya akan menduduki tahta dinasti kelima Mughal.

Sejak Shah Jehan masih menjadi pangeran dan panglima perang, Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan.

Semua kisah cinta itu tak terlupakan oleh Shah Jehan sampai akhir hayatnya. Ketika ang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Namun semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Selama 22 tahun (sejak 1631) sampai 1653, keseluruhan Taj Mahal rampung dibangun.

Bangunan setinggi hampir 60 meter itu dibuat dengan basis batu marmer dan beberapa bagiannya diberi ukiran, hiasan, dan lapisan emas, perak, dan berlian. Semua mata takjub dan berdecak kagum. Melihat Taj Mahal, semua orang yakin bahwa tak ada bangunan lain yang mampu menandingi keindahannya. Benar-benar wujud cinta yang paling dalam. Hingga ajalnya di tahun 1666, Shah Jehan pun dimakamkan di samping makam istrinya di dalam Taj Mahal. Menjadi lambang cinta sejati, hingga hari ini…

Taj Mahal dalam Mitos
Taj Mahal memang mengandung nuansa berbeda. Banyak kontroversi yang melambung dari sana. Mungkin karena aura dan keindahan bangunan tersebut memang mampu memengaruhi emosi pengunjungnya.

Jean-Baptiste Travernier mungkin menjadi “turis” Eropa pertama yang mengunjungi Taj Mahal. Dari kunjungannya tahun 1665, ia menuliskan bahwa kemungkinan Shah Jehan berencana membangun Taj Mahal dengan marmer hitam. Namun Shah Jehan mungkin sudah digantikan anaknya Aurungzeb sebelum Taj Mahal dibangun. Sehingga akhirnyadibuat dengan marmer putih.

Sisa-sisa marmer hitam masih terlihat di seberang sungai di Moonlight Garden, Mahtab Bagh, yang tampaknya mendukung versi legenda ini. Namun hasil penelitian dan penggalian di sana pada 1990 menemukan bahwa marmer itu adalah marmer putih yang berubah warna menjadi hitam. Teori tersebut juga sudah diuji coba pada 2006 di lokasi tersebut dan membuktikan bahwa marmer yang digunakan adalah memang marmer putih dan bukan hitam.

Masih banyak lagi mitos dan kontroversi soal Taj Mahal. Termasuk keraguan apakah Taj Mahal memang dibangun khusus untuk mengenang kisah cinta Shah Jehan bagi sitrinya Mumtaz Mahal, atau lebih daripada itu yaitu merupakan refleksi cinta yang lebih murni dalam konsep spiritual ilahi. Atau sekadar propaganda dinasti Mughal untuk menunjukkan kajayaan mereka semata? Belum ada yang bisa memastikan.

Bangunan yang mengusung konsep simetris itu merupakan satu pertanyaan lain. Lalu penataan kolam dan refleksi langsung Taj Mahal di atas air menjadi bahan perdebatan lainnya.

Seribu satu pertanyaan masih mengantung di seputar Taj Mahal… Keindahan Mengagumkan yang Misterius

Taj Mahal mewakili arsitektur mewah yang terbaik dari dinasti Mughal. Aslinya mencerminkan perpaduan budaya dan sejarah kekasiran Islam Mughal yang pernah menguasai India. Walau bentuknya mirip tampilan fisik bangunan masjid, namun sesungguhnya ia merupakan sebuah makam penghormatan.

Taj Mahal Mudah dikenali dari ciri kubah putih marmer, tatanan kompleksnya dan areal taman di lahan seluas 22,44 hektar. Termasuk aea makam tambahan, infrastruktur pengairan, kota kecil Taj Ganji dan taman bulan purnama di utara sungai.

Dalam catatan sejarah Taj mahal masih diliputi kabut misteri. Masih tidak diketahui secara pasti latar belakang berdirinya kompleks Taj Mahal, walau diyakini sebagai persembahan cinta Shah Jehan terhadap istrinya Mumtaz Mahal.

Begitu juga dengan arsitek utama yang merancang bangunan tersebut. Ada yang menduganya adalah arsitek India, Persia, bahkan Italia. Yang pasti bahwa pembangunannya melibatkan kolaborasi sejumlah seniman, ahli, dan perajin dari berbagai daerah.

Namun sejumlah penelitian merujuk bahwa sang arsitek utama yang misterius itu kemungkinan besar adalah seorang Italia. Seseorang yang bernama Geronimo Veroneo. Dugaan muncul berdasarkan pernyataan Father Manrique, seorang Augustinian Friar, yang berkunjung ke Agra pada 1640 dalam upaya menjemput Father Antony yang akan dibebaskan dinasti Mughal dari penjara.

Namun kesaksian ini justru sangat ditentang oleh banyak orang yang meragukan ada seniman besar Italia di abad ke 17 yang berada di India. Namun sejumlah makam Kristen Padres Santos di Agra memang menjadi satu bukti bahwa orang Eropa sudah berada di Agra saat pembangunan Taj Mahal dan masa sesudahnya.

Satu kemewahan lain dari Taj Mahal adalah pengguaan materialnya yang didatangkan dari seluruh India dan Asia. Dindingnya dibentuk dengan potongan batu marmer dan batu pasir dalam teknik konstruksi pengunci besi. Seribuan gajah digunakan sebagai pengangkut material itu.

Untuk memenuhi kebutuhan batu pasirnya, didatangkan dari tambang di dekat Fatehour Sikri, lalu marmer putihnya dari Raja Jai Singh di Makrana, Rajasthan. Permata jasper berasal dari Punjab, permata jade dan kristal dari Tiongkok. Permata pirus dari Tibet, batu lapis Lazuli dari Afghanistan, batu safir dari Srilanka dan carnelian dari Arabia. Setidaknya ada 28 jenis batu permata yang digunakan sebagai penghias Taj Mahal.

Semua informasi detail mengenai pembangunan Taj Mahal memang masih terselubung. Entah mengapa bangunan yang belakangan ini tetap menjadi satu dari tuiuh keajaiban dunia modern (yang baru) itu, masih menyimpan rahasia besar. Namun nilai seni, sejarah, budaya dan filosofinya yang memang sarat akan tafsir, tetap menjadi satu warisan perdaban manusia. Sejak 1983, Taj Mahal sudah menjadi salah satu Situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO.

Ia menjadi daya tarik wisata di India, khususnya wilayah Uttar Paradesh…

(Dikutif dari berbagai sumber)

Hasil Karya Fotography Pertamaku


Foto ini tampaknya foto usang.....
Di potret di Jl Siku-Dangku, Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim, kisaran tahun 1990 lalu....
Mungkin orang akan bilang ini foto biasa yang tidak ada karya seninya...
Namun bagi ku ini hasil karya fotography pertamaku...
Kami sekeluarga ada tujuh bersaudara .........
Foto di atas adalah foto keluarga saya saat mau ke desa Dangku untuk mengunjungi Nyai kami Nurul Huda ......

Mulai dari kiri ke kanan : Khioriah YS SAg (anak kedua), Deki Zulkarnain (anak ke empat), Ilmi Fadhillah AMd Kom (anak bungsu ke tujuh), Husnaini (anak pertama), Yustini SP (anak kelima) dan Huzaimah SE Ak (anak ketiga)..

Kalau diperhatikan mungkin kalian akan bertanya dimana fotoku???
Nah aku saat itu sebagai fotografer yang mengambil gambar di atas.
Masa tahun 1990-an itu foto masih analog yang menggunakan klise..
Belum ada kamera digital seperti era 2000-an...
Umurku waktu itu kira-kira 8-9 tahun, tapi saat itu senangnya luar biasa dipercaya mengambil gambar dari kamera besar yang kami miliki....

Selasa, 23 Desember 2008

Giliran Sripo "Perang" Versus Polisi

Mak mano cerito baru seminggu Sripo "perang" lawan pemain SFC gara-gara Worabay mendorong wartawan Sripo, Zulkurniadi. Kini giliran versus Polisi pulok.
Mak mano idak, gara-gara berita kejadian perampokkan di kawasan Polsekta Sukarame, wartawan Sripo, Dewi Handayani laju diancam KaPolsekta Sukarame..

Nah memang suka rame, jadi KaPolsek melok rame.. Kadang idak wajar. Seharusnyo Polisi itu siap dikritik. Mangkonyo tugas polisi itu memberikan rasa aman kepada warga.

Man dak pacak memberikan rasa aman, dak usah jadi polisi. Sudah memang tugas wartawan menulis berita. Namonyo bae wartawan, orang yang mewartakan.

Harusnya Kapolsekta Sukarame tahu posisi wartawan, tidak langsung asal ancam. Wartawan itu menulis apo adonyo untuk kebaikan warga.. Saya yakin warga lain samo seperti aku jugo setuju dengan berita di Sripo..

Itu bukti bahwa polisi kurang bagus kerjonyo... Masak dalam kurang dari 2 hari ado tigo kejadian besak perampokan di Palembang... Apo kerjo polisi digaji besak????

Kita berharap dari kejadian ini Polisi tahu tugas dan tanggung jawabnyo. Lebih dari itu Polisi dimanapun berada dapat menghormati profesi wartawan... Oke setuju komunitas jurnalis...

Senin, 22 Desember 2008

Ujicoba SFC Terganjal Waktu dan Dana

Rencana pelatih kepala Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan untuk melakukan dua kali ujicoba jelang laga perdana putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2008 tampaknya bakal terganjal. Tidak saja ganjalan waktu, tapi juga ganjalan dana untuk menggelar try out ini sehingga SFC kemungkinan besar hanya akan mengadakan try in.
Meski saat ini banyak klub yang ingin menjajal tapi kesempatan dan hari yang cocok belum ada. Padahal waktu yang tersisa tinggal satu pekan lagi, sedangkan laga perdana menjadi Pelita Jaya digelar 3 Januari mendatang.
“Kita akan ujicoba di Palembang ini saja. Soalnya kalau untuk keluar belum ada rencana kesana, karena masih banyak kesulitan yang dihadapi,” jelas HM Baryadi, Manajer tim senior SFC, Senin (22/12).
Pengusaha asal Sleman ini tidak menapik terganjalnya ujicoba juga disebabkan pendanaan yang masih seret. Namun ia enggan menjadikan permasalahan ini sebagai alasan.“Kalian kan tahu sendiri masalah apa. Waktu juga sudah cukup mepet. Paling nanti kita akan cari klub yang ada di Sumsel saja,” ujar Baryadi.
Sebelumnya, Dirut PT SOM, H Dodi Reza Alex mengatakan telah ada pembicaraan dengan pelatih dan manager serta Direktur Teknik PT SOM yang berkaitan dengan rencana ini. “Kita suport mereka untuk berlatih tanding. Dan kalau memang dirasakan perlu untuk melawan kesebelasan yang lebih dari kita, saya rasa itu memang dibutuhkan. Karena setiap cabang olahraga juga begitu,” ujar Caleg DPR RI dari partai Golkar ini.
Untuk itu dirinya akan melakukan pembicaraan lebih detail dengan pelatih dan manager agar hal yang berguna untuk kemajuan klub dapat dibahas bersama. “Kita akan coba duduk satu meja membicarakan hal ini. Karena apapun yang baik untuk menunjang prestasi akan kita support,” jelas Dodi pada saat silaturahmi PT SOM dengan pelatih, pemain dan ofisial tim, Minggu (21/12) lalu.
Pelatih Kepala SFC, Rahmad Darmawan sendiri mengatakan dirinya menyerahkan keputusan ujicoba ini kepada pengurus klub. “Kalau saya memang maunya dua kali ada ujicoba sebelum kita menjalani putaran kedua ini, tapi semua tergantung manajemen dan saya juga memaklumi keadaan saat ini,” imbuh pelatih berusia 42 tahun ini.
Cekmad sendiri sebelumnya menjadwal rencana ujicoba pada Rabu (24/12) dan Sabtu (27/12) mendatang. Ujicoba ini pun direncanakan menghadapi tim sepadan di Pulau Jawa seperti Persikabo, Persikota atau Persitara.Namun dengan kondisi tim saat ini Cekmad pun harus rela jika ujicoba ke Pulau Jawa di batalkan.
Hanya saja untuk lawan tanding di Sumsel, meski ada beberapa klub seperti PS Banyuasin, PS Bank Sumsel, atau PS Palembang, tapi belum dipastikan.“Kalau pun tidak ada ujicoba ke luar, kita tetap akan uji tanding dengan sesama pemain,” urai Cekmad

Inilah Aku


Nama lengkap ku : Zulkurniadi Yusya MT Nama Kecilku : Dedi Aku lahir di Desa Tanah Abang Utara kecamatan Tanah Abang Kabupaten Muara Enim Tanggal lahir koe 26 September 1981 Sejak tamap SMP aku melanjutkan sekolah di SMU Negeri 2 Palembang (Smundupa) Setemat tahun 1999 aku kuliah di Unsri jurusan Teknik Elektro... Setamat di Elektro aku kerja di Sriwijaya Post. Sudah 2 tahun 4 bulan aku kerja di Sripo..... Sebentar lagi aku juga akan meninggalkan sripo dengan sejuta kenanganku... Teman-teman.. sangat banyak kenangan aku di Sriwijaya Post. Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan telah aku datangi selama di Sripo.. Teman... apa kabar semuanya..terutama wartawan di desk olahraga Mulai dari Uda Hendra (dulu Berita Pagi sekarang di Jakarte) Kak Indra (Berita Pagi sekarang almarhum hik..hik..) Yopi Rayar (Transparan sekarang di SIndo) Hingga Kang Ujang jolor, Sidratul Papa Raya Joni Lodak Sentral gendut Novis Sumeks yang selalu saling bobolin huahahahahaha.. Zidan di Paleks, Ria Ndut di Berita Pagi mak ini di Bank Sumsel coy dan juga Ipan Joeboer "Mat Leman" di Transparan yang kini pindah ke Harian Banyuasin Semuanya teman hingga Ferly, Wiro Siwoks Sumeks dan Reni (BP).... Di kuliah temankoe banyak, Alfian, Dede Tri Oktavian, Aris Riskani, Tito Sujati, Hendra Dermawan (Een), Iin Irianto, M Ali Akbar Mutaqqin dan banyak ah juga di SMA ada Jemmy, Doli, Erick, Mutia, Icha, Endang, Tiwi, Santi, Widy, Eko, Uda Etek Anton, apo lagi yo.. Juga yang jauh di sana tapi dekat di sini Semua sahabat.... Jarak boleh memisakan tapi persahabatan jangan sampai luntur... Semoga jaya selalu sahabat dimana saja... Bravo Sumsel dan semoga SFC sukses di LCA